Friday, October 23, 2009

devinisi 2 theodolite

DESKRIPSI THEODOLITE

 DEFINISI THEODOLITE :
Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titiklapangan.
Dalam bidang survey pemetaan dan pengukuran tanah telah banyak dibuat peralatan mengukur sudut,baik digunakan untu mengukur sudut atau didesain untuk keperluan lain. Alat untuk mengukur sudut dalam bidang pengukuran tanah dikenal dengan nama transit atau theodolite. Walaupun semua theodolit mempunyai mekanisme kerja yang sama, namun pada tingkatan tertentu terdapat perbedaan baik penampilan, bagian dalamnya dan konstruksinya. Theodolite adalah alat ukur optis untuk mengukur sudut vertikal dan horizontal,merupakan alat untuk meninjau dan merencanakan kerja.untuk mengukur tempat yang tak dapat dijangkau dengan berjalan. Sekarang theodolit juga sudah digunakan dalam bidang meteorologi dan teknologi peluncuran roket.
Theodolite modern terdiri atas teleskop yang dapat dipindah-pindahkan terpasang dalam dua tegaklurus axes the horisontal atau trunnion poros, dan poros vertikal. Jika teleskop menunjuk ke benda yang diinginkan, sudut masing-masing poros ini bisa diukur dengan ketepatan yang sangat teliti, biasanya atas skala “arcseconds”.
"Transit" mulai dikembangkan menjadi alat dalam bentuk theodolit, dan mulai diperkembangkan di awal abad ke-19. Bacaan pada teleskop memungkinkan kesalahan pembacaan sudut dan bacaan jarak, dengan mengubah skrup penggerak halus, maka bacaan pada lensa obyektif akan semakin jelas sehingga dapat mengurangi kesalahan. Beberapa alat transit dapat membaca sudut secara langsung ke tiga puluh arcseconds. Di pertengahan abad ke20, "transit" mulai kembali diubah dengan acuan pada bentuk sederhana theodolite dengan sedikit ketepatan, kekurangan roman seperti kerak magnification dan meteran mesin. Pada zaman sekarang, transit sudah mulai jarang digunakan, karena theodolite digital mulai dikembangkan dan lebih mudah dalam penggunaannya serta tingkat akurasi dan ketelitian pembacaan sudutnya lebih akurat dan teliti, tetapi transit masih digunakan sebagai alat untuk mengukur pada jarak yang cakupannya tidak begitu luas. Beberapa transit tidak dapat digunakan untuk mengukur sudut vertikal, alat tersebut dinamakan Pesawat Penyipat Datar (PPD).

Pengertian Theodolite :

Theodolite atau theodolit adalah instrument / alat yang dirancang untuk menentukan tinggi tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Teodolit merupakan salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan sudut mendatar dan sudut tegak. Sudut yang dibaca bisa sampai pada satuan sekon ( detik ).
Dalam pekerjaan – pekerjaan ukur tanah, teodolit sering digunakan dalam pengukuran polygon, pemetaan situasi maupun pengamatan matahari. Teodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti PPD bila sudut vertikalnya dibuat 90°. Dengan adanya teropong yang terdapat pada teodolit, maka teodolit bisa dibidikkan ke segala arah. Untuk pekerjaan-pekerjaan bangunan gedung, teodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, juga dapat digunakan untuk mengukur ketinggian suatu bangunan bertingkat.
Theodolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan yang digunakan dalam survei. Pada dasarnya alat ini berupa sebuah teleskop yang ditempatkan pada suatu dasar berbentuk membulat (piringan) yang dapat diputar-putar mengelilingi sumbu vertikal, sehingga memungkinkan sudut horisontal untuk dibaca. Teleskop tersebut juga dipasang pada piringan kedua dan dapat diputar-putar mengelilingi sumbu horisontal, sehingga memungkinkan sudut vertikal untuk dibaca. Kedua sudut tersebut dapat dibaca dengan tingkat ketelitian sangat tinggi.
Teleskop pada theodolite dilengkapi dengan garis vertikal, stadia tengah, stadia atas dan bawah, sehingga efektif untuk digunakan dalam tacheometri, sehingga jarak dan tinggi relatif dapat dihitung. Dengan pengukuran sudut yang demikian bagus, maka ketepatan pengukuran yang diperoleh dapat mencapai 1 cm dalam 10 km. Pada saat ini alat seperti alat theodolit sudah diperbaiki dengan menambahkan suatu komponen elektronik. Komponen ini akan menembakkan beam ke objek yang direfleksikan kembali ke mesin melalui cermin. Dengan menggunakan komponen alat survey seperti alat theodolit tersebut pengukuran jarak dan tinggi relatif hanya berlangsung beberapa detik saja. Bila komponen tersebut ditempatkan pada bagian atas alat theodolite, maka disebut electronic distance measurers (edm), namun bila merupakan satu unit tersendiri maka disebut automatic level atau theodolite total station.

Persyaratan pengoperasian theodolite :

Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb :
1. Sumbu ke I harus tegak lurus dengan sumbu II / vertical ( dengan menyetel nivo tabung dan nivo kotaknya ).
2. Sumbu II harus tegak lurus Sumbu I
3. Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II (Sumbu II harus mendatar).
4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu (kesalahan indek vertical sama dengan nol.)
5. Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo teropong.
6. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks skala tegak
7. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II ( Garis bidik tegak lurus sumbu kedua / mendatar).

Syarat pertama harus dipenuhi setiap kali berdiri alat (bersifat dinamis), sedangkan untuk syarat kedua sampai dengan syarat kelima bersifat statis dan pada alat-alat baru dapat dihilangkan dengan merata-rata bacaan biasa dan luar biasa.

Fungsi dan Bagian Alat Ukur Teodolit :
Fungsi utama dari teodolit adalah sebagai alat untuk sudut,dalam perkembangannya teodolit juga digunakan untuk menentukan jarak dan mencari beda tinggi antara dua titik.
Fungsi bagian-bagian alat ukur :
1. Pembantu visir, berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu membantu mengarahkan teropong ke target.
2. Klem Sumbu II, berfungsi untuk pengunci sumbu II.
3. Lensa obyektif, berfungsi untuk menangkap bayangan obyek / target.
4. Sumbu II, berfungsi sebagai poros perputaran teropong terhadap sumpu putar horizontal.
5. Nivo teropong, berfungsi membantu mendatarkan teropong.
6. Ronsel lensa tengah, berfungsi memperjelas bayangan yang ditangkap oleh lensa obyektif.
7. Reflektor sinar, berfungsi untuk menangkap cahaya dan memantulkannya ke mikroskop pembacaan lingkaran horisontal, sehinga bisa terbaca.
8. Mikroskop bacaan lingkaran horisontal A, berfungsi sebagai tempat pembacaan arah horizontal.
9. Klem horisontal, berfungsi sebagai klem pembuka atau pengunci lingkaran horizontal.
10. Ronsel gerak halus limbus, berfungsi menggerakkan limbus dengan perlahan pada saat klem limbus dikunci (membantu menepatkan bidikan ke target).
11. Sekrup penyetel ABC, berfungsi untuk menyeimbangkan nivo kota guna mempercepat pembuatan sumbu I vertikal.
12. Plat dasar, sebagai plat penyangga seluruh bagian alat.
13. Kepala statif, sebagai tempat meletakkan plat dasar alat.
14. Sekrup koreksi nivo aihidade vertikal, sekrup yang digunakan untuk menyeimbangkan nivo alhidade vertikal.
15. Nivo alhidade vertikal, sebagai indikator untuk mencari kesalahan indek vertikal.
16. Tabung sinar, membantu menyinari Iingkaran vertikal.
17. Alhidade vertikal, sebagai alat pembacaan arah vertikal.
18. Mikroskop pembacaan Iingkaran vertikal, tempat pembacaan Iingkaran vertikal.
19. Ring pelindung diafragma, berfungsi sebagai pelindung diafragma.
20. Lensa okuler, sebagai lensa pengamat saat menepatkan target.
21. Mikroskop bacaan Iingkaran horisontal B, fungsi samadengan nomor 8.
22. Sekrup gerak halus vertikal (teropong), berfungsi menggerakkan teropong arah vertikal secara perlahan pada saat klem teropong dikunci.
23. Sekrup koreksi nivo aihidade horisontal, berfungsi menyeimbangkan nivo Alhidade horizontal.
24. Nivo alhidade horisontal, sebagai indikator pada saat membuat sumbu I Vertikal.
25. Sekrup gerak halus horisontal, berfungsi menggerakkan teropong arah horisontal dengan perlahan pada saat klem horisontal dikunci.
26. Kaki statif, sebagai penyangga statif dan alat dimana tinggi rendahnya dapat disesuaikan dengan pemakai.
27. Penggantung unting-unting, sebagai tempat menggantungkan unting-unting pada saat melakukan sentering.
28. Baut instrumen, berfungsi untuk mengunci alat pada statif agar tidak mudah Iepas.


Jenis,Fungsi dan Bagian Theodolite
Teodolit terdiri dari dua macam:
1.Teodolit Digital
Jenis teodolit yang dimana cara pembacaan sudut horizontal dan vertikalnya hanya dibaca dengan otomatis di layar,dan cara penyentringan alatnya pun berbeda dimana teodolit digital hanya dengan cara sentering laser.
Contoh theodolite digital:
Nikon
Topcon N233,N200,N102
2.Teodolit Manual
Jenis teodolit yang dimana pembacaan sudut horizontal dan sudut vertikal hanya hanya bisa dibaca dengan manual dengan melihat ke Mikroskop pembacaanhorizontal dan vertikal,tetapi teodolit manual mempunyai akurasi yang sangat kecil
Contoh teodolit Manual:
Fannel Kessel
T0,T1,T11
TeodolitT0
The Wild Theodolite T0 Kompas adalah alat yang kompak ringan, yang dapat digunakan baik untuk mengamati dan pengaturan-out magnetis Bearings atau biasa teodolit untuk mengukur atau turning off angles. Hal ini berguna untuk cepat traversing, berdasarkan magnetis Bearings, terutama di daerah-daerah di mana visibilitas terbatas dan melintasi kaki mungkin singkat. Theodolite T0 yang juga dapat digunakan untuk mengontrol tanah photogrammetric survei, rendah urutan rincian, untuk membangun situs atau sebagai Recon-naissance instrumen. Teodolit kompas yang memiliki musim semi tuas yang akan dipindahkan ke rendah menuju lingkaran kompas yang berputar. Sebagai tuas ini kembali ke posisi aslinya ketika dirilis, sehingga meningkatkan lingkaran, berporos yang dapat rusak hanya sebagai akibat dari khususnya leha Kesalahan. Horizontal (misalnya Kompas) pembacaan Circle adalah luar biasa tinggi. Akurasi untuk instrumen dari jenis ini dan ukuran, karena kebetulan setelan yang berlawanan sama sekali bertentangan dgn-bagian lingkaran. Horisontal dan vertikal lingkaran pembacaan dibuat menit ke pusat. Teleskop yang memiliki pengerasan dari 20x.

Fungsi Teodolit :
Fungsi utama dari teodolit adalah sebagai alat untuk sudut,dalam perkembangannya teodolit juga digunakan untuk menentukan jarak dan mencari beda tinggi antara dua titik.
Teodolit dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Menurut dasar kontruksi dibagi menjadi atas teodolit repetisi dan teodolit reiterasi
2. Menurut ada tidaknya boussole(Kompas) terdiri atas teodolit boussole,teodolit offset boussole dan teodolit tanpa boussole
3. Menurut system sentering terbagi atas sentering optis,sentering mekanis,dan sentering tongkat teleskopis
4. Menurut skala pembacaan terbagi menjadi atas skala garis skala angka(digital) dan skala ekektronis.
Macam teodolit berdasarkan konstruksinya, dikenal dua macam yaitu :
1. Teodolit Reiterasi ( Teodolit Sumbu Tunggal )
Dalam teodolit ini, lingkaran skala mendatar menjadi satu dengan
kiap, sehingga bacaan skala mendatarnya tidak bisa diatur.Teodolit yang termasuk ke dalam jenis ini adalah teodolit type To ( Wild ) dan type DKM-2A( Kern ).
2. Teodolit Repetisi
Konstruksinya kebalikan dengan teodolit reiterasi, yaitu bahwa lingkaran mendatarnya dapat diatur dan dapat mengelilingi sumbu tegak ( sumbu I ).Akibat dari konstruksi ini, maka bacaan lingkaran skala mendatar 0, dapat ditentukan ke arah bidikkan / target yang dikehendaki. Teodolit yang termasuk ke dalam jenis ini adalah teodolit type TM 6 dan TL 60-DP ( Sokkisha ), TL 6-DE (Topcon), Th-51 ( Zeiss ).
Macam teodolit menurut sistem pembacaannya :
1. Teodolit sistem bacaan dengan Index Garis
2. Teodolit sistem bacaan dengan Nonius
3. Teodolit sistem bacaan dengan Micrometer
4. Teodolit sistem bacaan dengan Koinsidensi
5. Teodolit sistem bacaan dengan Digital

Macam teodolit menurut skala ketelitian :
1. Teodolit Presisi ( Type T3 / Wild )
2. Teodolit Satu Sekon ( Type T2 / Wild )
3. Teodolit Sepuluh Sekon ( Type TM-10C / Sokkisha )
4. Teodolit Satu Menit ( Type To / Wild )
5. Teodolit Sepuluh Menit ( Type DK-1 / Kern )


d. Nama-nama bagian theodolit :
Secara umum, konstruksi teodolit terbagi atas tiga bagian :
1. Bagian Atas, terdiri dari :
a) Teropong / telescope
Teropong digunakan untuk membidik atau mengamati benda yang jauh agar terlihat dekat,jelas dan besar.Teropong teodoli menggunakan prinsip Kepler, yaitu terdiri dari lensa positif sebagai lensa obyektif dan lensa negative sebagai lensa mata atau okuler,yang bertindak sebagai loupe.Lensa obyektif memberikan bayangan nyata terbalik dan diperkecil.Bayangan ini digunakan sebagai benda oleh lensa okuler untuk selanjutunya bayangannya menjadi diperbesar,dekat dan terbalik.

b) Lingkaran skala tegak / vertical
Adalah piringan dari metal atau kaca tempat kaca tempat skala lingkaran.Lingkaran ini berputar bersama teropong dan dilindungi oleh alhidade vertical

c) Nivo tabung dan Nivo kotak
Nivo teropong digunakan untuk membuat garis bidik mendatar.

d) Sekrup okuler dan obyektif
e) Sumbu mendatar ( sb. II )
Adalah sumbu perputaran teropong yang disangga oleh dua tiang penyangga kiri dan kanan.

f) Sekrup gerak vertikal
g) Sekrup gerak horizontal
h) Teropong bacaan sudut vertical dan horizontal
i) Sekrup pengunci teropong
j) Sekrup pengunci sudut vertical
k) Sekrup pengatur menit dan detik
l) Sekrup pengatur sudut horizontal dan vertical
m) Klem teropong dan Penggerak Halus
Klem teropong digunakan untuk memmatikan gerakan teropong,sedangkan skrup penggerak hakus digunakan untuk gerakan halus
n) Alhidade Vertikal dan Nivo
Digunakan untuk melindungi piringan vertical dan nivo alhidade vertical digunakan untuk mengatur mikroskop pembacaan lingkaran vertical.
o) Visir kasar
Berfungsi untuk membidik obyek dengan cara kasar
Bagian atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.

2. Bagian Tengah, terdiri dari :
a) Penyangga bagian atas
b) Kaki penyangga sumbu II (sumbu mendatar)
Pada teodolit yang baru(optis) kaki penyangga sumbu mendatar berisi prisma-prisma pemantul sinar pembacaan lingkaran horizontal
c) Sekrup mikrometer
d) Sumbu tegak ( sb. I )
e) Nivo(tabung) alhadide horizontal
Nivo alhadide horizontal digunakan untuk membuat sumbu I vertikal secara halus,setelah dilakukan pendekatan dengan nivo kotak.kadang-kadang nivo kotak juga berdekatan dengan nivo tabung,artinya terletak pada alhadide horizontal,namun ada pula yang berada pada tribach atau kiap.
f) Sekrup gerak horizontal
g) Piringan lingkaran horizontal
Merupakan tempat skala horizontal,terbuat dari metal dan kaca. Pada teodolit reoitisi lingkaran ini terpisah dari tribach dan dapat diatur kedudukannya, sedang pada teodolit reiterasi menjadi satu dengan tribach dan posisinya tetap.
h) Alhidade horizontal
Merupakan pemersatu dari kaki penyangga sumbu II dan pelindung lingkaran horizontal
i) Klem dan penggerak halus alhadide horizontal
Seperti halnya pada teropong,klem ini dipakai untuk mematikan gerakan sumbu I (sumbu tegak),dan gerakan halus dilakukan dengan memutar skrup penggerak halus alhadide horizontal
j) Klem dan Penggerak halus limbus
Klem dan penggerak halus limbus hanya ada pada teodolit repitisi(sumbu ganda),digunakan untuk mengatur kedudukan piringan horizontal.
k) Mikroskop pembacaan lingkaran horizontal
Pada alat yang baru(optical theodolite),mikroskop pembacaan lingkaran horizontalnya dijadikan satu dengan pembacaan lingkaran vertikal,dan untuk pembacaan yang lebih teliti,dilengkapi dengan skrup micrometer.
Bagian tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabung dan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari – jari plat pada bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk membuat sumbu kesatu tegak lurus. Lingkaran dibuat dari kaca dengan garis – garis pembagian skala dan angka digoreskan di permukaannya. Garis – garis tersebut sangat tipis dan lebih jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360° atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400 g.

3. Bagian Bawah, terdiri atas :
a) Lingkaran skalamendatar
b) Sekrup repetisi
c) Tiga sekrup penyetel nivo kotak (skrup ABC)
Terdiri dari tiga buah skrup ,digunakan untuk mengatur sumbu I agar vertikal skrup ini juga disebut leveling screw
d) Tribrach
Tribach merupakan tempat tumpuan dari sumbu I
e) Kiap
f) Alat sentering optis
Pada alat lama piranti sntering berupa tempat penggantung tali unting-unting yang berada pada baut instrument.Beberapa alat bantuan Kern menggunakan sentering dengan tongkat teleskopis
g) Plat dasar
Plat dasar digunakanuntuk menyatukan alat dengan statip.Bagian tengah plat dasar diberi lubang drat untuk baut instrument.
h) Unting – unting
i) Sekrup pengunci pesawat dengan statif
Bagian bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yang menyanggah suatu tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran. Pada tepi lingkaran ini dibuat pengunci limbus.

j) Statif / Trifoot
Merupakan piranti untuk mendirikan alat di lapangan yang terdiri dari kepala statip dan kaki tiga yag dapat di stel ketinggiannya.Statip terbuat dari kayu atau dari metal alumunium sehingga lebih ringan.ketinggian statip dapat diatur,disesuaikan dengan ktinggian si pengamat danpemutaran baut statip jangan terlalu keras agar tidakk cepat rusak>kepala satatip ada yang datar,melengkung(sferis),ada oula yang menyerupai bonggol (Kern) dengan sambungan alat sentering tongkat teleskopis sekaligus untuk mengukur tinggi alat.
k) Nivo kotak
Nivo kotak diapakai sebagai penolong dalam pengaturan sumbu I vertikal secara pendekatan.

Terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kaki penyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik. Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama seperti plat lingkaran mendatar.Merupakan piranti untuk mendirikan alat di lapangan yang terdiri dari kepala statip dan kaki tiga yag dapat di stel ketinggiannya.Statip terbuat dari kayu atau dari metal alumunium sehingga lebih ringan.ketinggian statip dapat diatur,disesuaikan dengan ketinggian si pengamat danpemutaran baut statip jangan terlalu keras agar tidak cepat rusak.kepala satatip ada yang datar,melengkung(sferis),ada oula yang menyerupai bonggol (Kern) dengan sambungan alat sentering tongkat teleskopis sekaligus untuk mengukur tinggi alat.

No comments:

Post a Comment